HIV dan AIDS di Papua Tengah

Nabire Catat Kasus HIV/AIDS Tertinggi di Papua Tengah, Naomi Minta Tempat Hiburan Malam Ditertibkan

Melihat fakta tersebut, Ketua Komisi V DPRD Papua Tengah, Naomi Kotouki, mendorong legislator mendesak penataan ulang lokasi tempat hiburan malam.

Penulis: Calvin Eluis Erari | Editor: Lidya Salmah
TribunPapuaTengah.com, Calvin Louis Erari
HIV-AIDS DI NABIRE- Nabire jadi penyumbang kasus HIV terbesar di Papua Tengah, Ketua Komisi V DPR Papua Tengah, Naomi Kotouki mengatakan, perlu dilakukan penertiban tempat hiburan malam, agar angka ini bisa ditekan. 
Ringkasan Berita:
  • Nabire mencatat kasus HIV dan AIDS tertinggi di Papua Tengah dengan 10.824 kasus terkonfirmasi pada semester II tahun 2025.
  • Mayoritas penderita berasal dari kelompok usia produktif dan usia sekolah. 
  • Ketua Komisi V DPRD Papua Tengah, Naomi Kotouki, menyoroti maraknya tempat hiburan malam yang kini merambah ke pusat kota sebagai salah satu faktor penyebab tingginya kasus. 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Kabupaten Nabire mencatat rekor kasus HIV dan AIDS tertinggi di Papua Tengah dengan 10.824 kasus terkonfirmasi pada semester II Tahun 2025.

Baca juga: Kabar Kasus HIV-AIDS di Nabire Capai Puluhan Ribu, Freny Anou: Pengurus KPA Perlu Direvisi

Melihat fakta tersebut, Ketua Komisi V DPRD Papua Tengah, Naomi Kotouki, mendorong legislator mendesak penataan ulang lokasi tempat hiburan malam.

"Masalahnya tempat hiburan malam di Nabire yang  sebelumnya hanya berada di pinggiran kota sekarang telah merambah ke pusat kota sejak Nabire ditetapkan sebagai ibu kota Papua Tengah," kata  Naomi kepada TribunPapuaTengah.com, di Kantor DPR Papua Tengah, Jalan Pepera, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Rabu, (5/11/2025).

Baca juga: Prihatin Kasus HIV/AIDS di Mimika Tinggi, Anggota DPR Papua Tengah Desak Pemkab Ambil Langkah Nyata

Maraknya tempat hiburan malam di pusat kota berdampak negatif terhadap generasi muda dan berpotensi membuat mereka terjerumus pada perilaku berisiko

Sebab itu, Naomi mendesak pemerintah melakukan penataan dengan menyediakan zona khusus agar tempat hiburan malam kembali berada di pinggiran kota.

Sebelumnya Ketua KPA Kabupaten Nabire, Gian Anjulius Nababan, mengungkapkan kasus  HIV dan AIDS lebih dominan menyerang kelompok usia produktif dan usia sekolah.

"Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius dan memerlukan langkah strategis untuk menekan laju penularan," tandas Gian. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved