Info Papua Pegunungan
Jalan Trans Papua Jayapura–Wamena Dikebut, Waktu Tempuh Dipangkas dari Dua Minggu Jadi Tiga Hari
Febryan mengatakan perjalanan logistik Jayapura–Wamena saat ini dapat memakan waktu hingga dua minggu akibat kerusakan jalan.
Ringkasan Berita:
- Pembangunan Jalan Trans Papua ruas Jayapura–Wamena segmen Mamberamo–Elelim ditargetkan selesai akhir 2026.
- Proyek 50 kilometer ini dikerjakan melalui skema KPBU dan mencakup pengaspalan, 16 jembatan, serta fasilitas penimbang kendaraan.
- Waktu tempuh Jayapura–Wamena diprediksi turun dari dua minggu menjadi dua hingga tiga hari.
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, JAYAPURA- Harapan masyarakat Papua menikmati akses darat yang layak dari Jayapura ke Wamena semakin dekat.
Hal itu setelah BBPJN Papua–Papua Pegunungan memastikan pembangunan Jalan Trans Papua segmen Mamberamo–Elelim rampung pada akhir 2026.
Proyek sepanjang 50 kilometer itu dikerjakan melalui skema KPBU dengan masa konstruksi dua tahun empat bulan dan layanan 13 tahun.
Pekerjaan dimulai pada 3 Juli 2024 dan ditargetkan selesai pada 3 November 2026.
Baca juga: Atasi Krisis SDM Pemuda di Papua, KNPI Pegunungan Desak Presiden Bentuk Komite Khusus
PPK KPBU Jayapura–Wamena, Febryan Nurdiansyah, menjelaskan proyek mencakup peningkatan badan jalan menjadi aspal, pembangunan 16 jembatan, dan fasilitas penimbang kendaraan untuk mencegah pelanggaran ODOL.
"Untuk pendanaan dan konstruksi ditangani investor melalui PT Hutama Mambelim Trans Papua, sementara pemerintah memberi desain dasar dan mengawasi standar teknis," kata Febryan kepada wartawan di Jayapura, Minggu (23/11/2025).
Baca juga: Penyaluran Bansos Tahap IV di Paniai Dimulai, Nilai Bantuan Naik hingga Rp10 Miliar
Febryan mengatakan perjalanan logistik Jayapura–Wamena saat ini dapat memakan waktu hingga dua minggu akibat kerusakan jalan.
Ia memprediksi waktu tempuh akan turun menjadi dua hingga tiga hari setelah proyek selesai.
"Dengan pengurangan waktu tempuh maka akan memperlancar arus barang dan menekan harga kebutuhan pokok di Papua Pegunungan," tutur Febryan.
Febryan menambahkan akses layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi akan ikut terbuka dengan kondisi jalan yang lebih baik.
Baca juga: Pernak-pernik Natal Sudah Mulai Dijual Oleh Pedagang Musiman Hingga Toko di Timika
Ditambahkan Deputy Project Manager PT Hutama Karya, Agung Rahmadi, proyek ini dibagi lima zona dengan panjang masing-masing 10 kilometer.
"Untuk pekerjaan aspal sudah dimulai di zona pertama, sedangkan zona lain masih dalam tahap galian," sebut Agung.
Sekitar 150 alat berat dikerahkan dan tambahan tenaga kerja dipasang untuk mempercepat progres.
Baca juga: Paniai Susun Kebijakan Kelola Sampah, DLH Libatkan Akademisi Perkuat Strategi Lingkungan
Agung mengaku longsor dan jalur sungai licin masih menjadi tantangan distribusi logistik menuju lokasi proyek.
"Kami (perusahaan) membantu perbaikan kerusakan jalan di luar area proyek dan mengevakuasi kendaraan yang terjebak," akunya.
Lanjut Agung, call center disiapkan di setiap camp untuk mempercepat penanganan laporan lapangan. (*)
| Atasi Krisis SDM Pemuda di Papua, KNPI Pegunungan Desak Presiden Bentuk Komite Khusus |
|
|---|
| Lima Warga Terisolasi Pascabencana Mebrok Nduga, Massa Ancam Gelar Demo Besar-besaran |
|
|---|
| Jangan Terprovokasi, Tokoh Jayawijaya Minta Warga Hentikan Demo Tolak Pasukan Militer Non-Organik |
|
|---|
| Alasan Keamanan, Tokoh Masyarakat Jayawijaya Ajak Warga Tak Ikut Perayaan HUT KNPB 19 November |
|
|---|
| Pasca-Penangkapan Dugi Kogoya di Jayawijaya, Ketua Adat Lanny Jaya Imbau Warga Tenang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuatengah/foto/bank/originals/23-November-2025-jalan-transsss.jpg)