Info Papua Tengah
Pemprov Papua Tengah Kesulitan Jangkau Layanan Kesehatan hingga Pelosok, Ternyata Ini Penyebabnya
drg Yohanes Tebai, mengungkapkan kondisi geografis menjadi tantangan besar dalam menjangkau masyarakat hingga pelosok.
Penulis: Feronike Rumere | Editor: Lidya Salmah
Ringkasan Berita:
- Pemprov Papua Tengah gelar Rakerkesda II 2025 di Mimika untuk membahas peningkatan layanan kesehatan.
- Dengan luas 61.000 km⊃2; dan populasi 1,4 juta jiwa, hanya 24 keluarga mendiami tiap km⊃2; dengan penyebaran tidak merata.
- Pemerintah berencana tambah fasilitas kesehatan primer dan rujukan agar menjangkau masyarakat hingga pelosok.
Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah II Tahun 2025 di Kabupaten Mimika, Senin (10/11/2025), untuk membahas strategi peningkatan layanan kesehatan di wilayah dengan tantangan geografis ekstrem.
Rakerkesda yang dihadiri Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong, kepala dinas kesehatan kabupaten, direktur rumah sakit, dan pemangku kepentingan kesehatan lainnya membahas empat isu krusial.
Baca juga: Pemprov Minta MUI Papua Tengah Jadi Penerang di Tengah Tantangan Moral Zaman Modern
Agenda utama meliputi peningkatan akses layanan kesehatan primer dan rujukan, penyiapan tenaga kesehatan, penyediaan sarana prasarana kesehatan, serta perencanaan anggaran kesehatan daerah.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, drg Yohanes Tebai, mengungkapkan kondisi geografis menjadi tantangan besar dalam menjangkau masyarakat hingga pelosok.
Dijelaskan bahwa Papua Tengah memiliki luas wilayah 61.000 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa.
"Rata-rata hanya 24 keluarga mendiami setiap satu kilometer persegi wilayah dengan penyebaran penduduk tidak merata," beber Yohanes.
Baca juga: Dubes Republik Seychelle Berada di Nabire, Gubernur Meki: Bawa Harapan Baru di Papua Tengah
Diakui Yohanes, Provinsi Papua Tengah baru memiliki 150 puskesmas, namun yang teregistrasi baru 130 unit dan yang terakreditasi masih puluhan.
"Kita tidak lagi menggunakan pelayanan di dalam gedung terpusat karena dalam satu kilometer hanya 24 keluarga yang bisa dijangkau," sebutnya.
Ia mencontohkan jika hanya menunggu di puskesmas, jangkauan layanan terbatas pada radius lima kilometer atau sekitar 120 keluarga saja.
"Maka itu pemerintah daerah berencana menambah fasilitas seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu agar menjangkau seluruh wilayah," kata Yohanes.
Baca juga: Momen Hari Pahlawan Nasional, BMP RI Minta Soeharto dan Gusdur Jadi Pahlawan Nasional
Tak hanya itu, sambung Yohanes, keterbatasan tenaga kesehatan juga menjadi masalah serius di Papua Tengah.
Setiap kabupaten masih kekurangan dokter gigi dan dokter spesialis.
"Kita harus menambah fasilitas kesehatan, menambah tenaga kesehatan, dan menyediakan sarana prasarana demi peningkatan kesehatan masyarakat," pungkas Yohanes. (*)
TribunPapuaTengah.com
Pemprov Papua Tengah
Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah
Provinsi Papua Tengah
kesehatan
Emanuel Kemong
Yohanes Tebai
Mimika
| Pemprov Minta MUI Papua Tengah Jadi Penerang di Tengah Tantangan Moral Zaman Modern |
|
|---|
| Proses Harmonisasi, DPR Papua Tengah Serahkan 11 Raperdasi-Raperdasus ke Kanwil Kemenkumham |
|
|---|
| Momen Hari Pahlawan 2025, Legislator PAN Dorong Generasi Muda Papua Tengah Wujudkan Kemandirian |
|
|---|
| Gubernur Papua Tengah Kunjungi Petani hingga Puskesmas dalam Safari ke Deiyai |
|
|---|
| Gubernur Nawipa Janjikan Program SSH dan Sekolah Gratis untuk Seluruh Daerah di Papua Tengah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuatengah/foto/bank/originals/10-November-2025-rakruoppss.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.