Info Paskah

Paskah dan Jalan Salib: Sebuah Perjalanan Sejarah Hingga Spiritual yang Tak Lekang Waktu

Satu dari sekian tradisi yang secara visual dan emosional menggambarkan perjalanan terakhir Yesus adalah Jalan Salib.

|
Penulis: Lidya Salmah | Editor: Lidya Salmah
Tribunnews.com
JALAN SALIB- Foto ilustrasi Yesus disalibkan bersama dua orang penjahat di Golgota, Foto: Tribunnews.com 

Jenazah Yesus diturunkan dari salib.

Yesus dimakamkan.  

Baca juga: Berikut Jadwal Lengkap Misa Pekan Suci dan Paskah 2025 di Gereja Katedral Tiga Raja Timika

Makna Mendalam di Balik Setiap Langkah

Setiap perhentian dalam Jalan Salib bukan hanya sekadar pengingat akan penderitaan fisik Yesus, tetapi juga mengandung makna teologis dan spiritual yang mendalam.

Umat diajak untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar, dosa-dosa manusia yang menyebabkan penderitaan Kristus, pentingnya kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan, serta solidaritas dan belas kasih terhadap sesama.

Jalan Salib di Masa Kini

Hingga kini, tradisi Jalan Salib tetap menjadi bagian penting dalam perayaan Paskah di berbagai denominasi Kristen.

Di banyak gereja, umat bersama-sama berjalan mengikuti rangkaian perhentian, sambil berdoa, membaca Kitab Suci, dan merenungkan makna setiap peristiwa.

Beberapa komunitas bahkan menggelar dramatisasi visual dari setiap perhentian, menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam bagi para peserta.

Di Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dan berbagai wilayah lainnya di Tanah Papua, tradisi Jalan Salib juga dilaksanakan dengan khidmat. 

Baca juga: Rayakan Paskah dengan Keindahan, Pemkab Nabire Bentuk Tim Gerak Cepat Evakuasi Sampah

Umat berkumpul, berjalan bersama, dan menghayati setiap tahap penderitaan Kristus sebagai bagian dari persiapan spiritual menyambut kebangkitan-Nya.

Lebih gamblang Jalan Salib bukan hanya sekadar napak tilas sejarah, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang mengajak setiap umat Kristiani untuk lebih dekat dengan pengorbanan Kristus dan mengaplikasikan nilai-nilai kasih, pengampunan, dan pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui tradisi ini, Paskah menjadi lebih dari sekadar perayaan kemenangan, tetapi juga pengingat akan harga penebusan dosa manusia oleh Sang Juru Selamat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved