Konflik di Intan Jaya
Insiden Horor di Intan Jaya: Tiga Warga Sipil Tewas dalam Sehari, LEMASUMOPA: Pemerintah Jangan Diam
Lembaga Masyarakat Adat Suku Moni Papua (LEMASUMOPA) mendesak pemerintah pusat untuk serius memperhatikan kondisi Intan Jaya.
Penulis: Calvin Eluis Erari | Editor: Lidya Salmah
Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Tiga warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, kembali menjadi korban penembakan pada Rabu (18/6/2025).
Tiga warga yang meninggal dunia tersebut yaitu IK (45), AK (20), dan JT (40).
Kejadian ini menambah daftar panjang korban sipil di wilayah tersebut.
Baca juga: JEKI MURIB: Pemimpin KKB Omukia, Sosok di Balik Aksi Kekerasan yang Mencengkeram Kabupaten Puncak
Menyikapi insiden ini, Lembaga Masyarakat Adat Suku Moni Papua (LEMASUMOPA) mendesak pemerintah pusat untuk serius memperhatikan kondisi Intan Jaya.
"Jika ada target yang ingin dicapai, jangan korbankan masyarakat tak bersalah. Sejak 2017, sudah banyak warga yang menjadi korban penembakan," ujar Ketua Umum LEMASUMOPA, Thomas Sondegau, kepada Tribun-PapuaTengah.com di Nabire, Kamis (19/6/2025).
Baca juga: OPM Tuduh TNI Tembak Lima Warga Sipil di Intan Jaya, Tiga Tewas!
Mantan Legislator Papua itu, menegaskan pentingnya perlindungan bagi masyarakat.
Ia juga menyoroti perubahan kondisi Intan Jaya yang dulunya aman kini justru mencekam.
"Ada apa dengan Intan Jaya sekarang?" tanyanya.
Thomas mendesak pemerintah untuk mendekatkan diri kepada rakyat dan tidak lagi menjadikan Intan Jaya sebagai wilayah operasi militer.
"Pemerintah harus bisa membedakan mana lawan dan mana masyarakat sipil, agar tidak sembarangan menembak," tegasnya.
Baca juga: Lima Warga Sipil Tertembak di Intan Jaya, 3 Orang Dikabarkan Tewas Dua Lainnya Luka-luka
Tidak hanya pemerintah pusat, Thomas juga menuntut Pemprov Papua Tengah dan Pemkab Intan Jaya untuk bersuara dan serius menangani masalah ini.
"Ini rakyat yang menjadi korban, tidak bisa dibiarkan begitu saja," tandasnya.
Lebih lanjut, LEMASUMOPA juga mendesak pemerintah pusat untuk menarik, mengurangi, atau mengevaluasi pasukan non-organik di Intan Jaya.
Hal ini penting agar masyarakat tidak merasa terancam dan dapat hidup lebih tenang.
Baca juga: TPNPB Ilaga Serbu Bandara Aminggaru Ilaga: Pesawat Jadi Target, Warga Puncak Diminta Waspada!
TribunPapuaTengah.com
LEMASUMOPA
Kabupaten Intan Jaya
Papua Tengah
Penembakan di Intan Jaya
Tiga Warga Sipil di Tembak
Thomas Sondegau
wilayah operasi militer
Tobias Songgonau
Linus Tabun
pasukan non-organik
Pemerintah Pusat
Pemkab Intan Jaya
Konflik di Intan Jaya
| Lewat Timika Half Marathon 2025, Front One Hotel Dorong Warga Mimika Hidup Sehat |
|
|---|
| Jaga Warisan Budaya, Lintas Perajut Noken dan Pemuda Kabupaten Deiyai Harap Ada Museum |
|
|---|
| Cuaca Ektrem Landa Dua Wilayah di Papua Sore Ini |
|
|---|
| Cuaca Ektrem Landa Jayapura Sore Ini |
|
|---|
| Pemda Mimika Tak Terima Pegawai Mutasi, Bupati: Jumlah Pegawai 9.000 Karena Sembarang Terima Honor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuatengah/foto/bank/originals/19-Juni-2025-Sio-Intan-Jaya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.