Konflik Pecah di Nabire

Korban Meninggal Saat Kericuhan di Nabire Diduga Dianiaya Oknum Polisi 

Dalam perjalanan pulang, tepat depan Gereja Kema Injil Kingmi Efata, tiba-tiba dia di tangkap oknum Polisi bersama salah satu temannya dan dipukuli.

Istimewa
KERICUHAN DI NABIRE- Korban meinggal saat konflik pecah antara warga versus aparat kepolisian di Pasar Karang, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (26/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Yohanes Ukago

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Konflik pecah antara warga versus aparat kepolisian di Pasar Karang, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (26/6/2025).

Berdasarkan informasi, insiden ini menyebabkan seorang pemuda bernama Eko Ikomou meninggal dunia.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Kompleks Perumahan Jalan Irigasi Timika

Korban meninggal awalnya diduga akibat terkena peluru timah dari senjata api laras panjang milik oknum anggota Polisi.

Berdasarkan informasi yang di himpun TribunPapuaTengah.com, awalnya, Eko hendak membeli minyak goreng di kios.

Baca juga: Konflik Pecah di Nabire, Seorang Pemuda Tewas Diduga Ditembak Oknum Polisi!

Dalam perjalanan pulang, tepat depan Gereja Kema Injil Kingmi Efata, tiba-tiba dia di tangkap oknum Polisi bersama salah satu temannya dan dipukuli.

Penangkapan dan penganiyaan yang dilakukan oknum kepolisian sehingga menyebabkan kematian, Eko Ikomou.

Apa yang menimpa Eko, bermula dari kericuhan Pasar Karang, pukul 10:00 WIT pagi.

*Kronologi Kericuhan Pasar Karang*

Awalnya tujuh orang pemuda mengkonsumsi minuman keras di Pasar Karang, Kelurahan Karang Tumaritis. 

Salah satunya membawa alat tajam berupa parang. Lalu dengan parang itu melukai salah satu teman minumnya. Hingga memancing keributan di antara mereka. 

Tidak lama kemudian, Dalmas Kepolisian Nabire datang ke Pasar Karang dan menangkap pemuda yang membawa parang.

Baca juga: Karantina Papua Tengah Musnahkan 60 Kilo Daging Babi dan 7 Kilo Jeruk Tanpa Dokumen

Diwaktu yang bersamaan, pemuda lain yang sedang dikuasai minuman keras melempar pihak kepolisian dengan batu karena tak rela satu teman minumnya ditangkap.

Polisi kemudian mengejar para pemuda yang mabuk itu dengan menangkap lima orang lainnya di bawa ke Mako Polres.

Kepolisian melalui keterangan siaran pers bahwa, telah menangkap lima orang yang melakukan keributan di Pasar Karang Tumaritis.

Baca juga: Rencana Pemekaran DOB Mimika Bakal Ditolak Jika Masyarakat Adat Tidak Dilibatkan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved