Konflik Pecah di Nabire

Korban Meninggal Saat Kericuhan di Nabire Diduga Dianiaya Oknum Polisi 

Dalam perjalanan pulang, tepat depan Gereja Kema Injil Kingmi Efata, tiba-tiba dia di tangkap oknum Polisi bersama salah satu temannya dan dipukuli.

Istimewa
KERICUHAN DI NABIRE- Korban meinggal saat konflik pecah antara warga versus aparat kepolisian di Pasar Karang, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (26/6/2025). 

Meskipun dalam siaran pers kepolisian mengatakan telah mengamankan lima orang, namun anehnya oknum kepolisian justru menyisir hunian rumah-rumah warga yang jauh dari Pasar Karang, Yakni Girimulyo dan Karang Barat, tempat dimana Eko Ikomou dianiaya bersama temannya.

Saat Penyisiran ke Karang Barat oknum kepolisian diduga menangkap dan menyiksa para warga yang tidak bersalah saat mengejar masa yang berlarian ke perumahan warga. 

Baca juga: BNNP Papua Bakar Ribuan Biji Ganja: Dua Tersangka yang Dihadirkan Hanya Bisa Melongo

Dalam pengejaran itu, oknum kepolisian menggunakan peluruh gas air mata, dan senjata api. 

Akibat dari langka diambil pihak kepolosian mengakibatkan, Eko Ikomou meninggal dunia, Mani Mote luka pada lengan kiri dan satu korban lainnya bermarga Kayame. 

Menurut tetangganya, korban Eko Ikomou adalah anak baik, ramah, sopan dan tidak tahu konsumsi minuman keras.

Baca juga: Tokoh Adat Papua Sanjung Kinerja Polri Jelang HUT Bhayangkara ke-79, Serukan Kedamaian Jelang PSU

"Eko Ikomou adalah anak baik, ramah, tahu etika, dan tidak tahu miras," tutur tetangganya berinisial BA, Kamis (26/06/2025).

BA, juga mengatakan, Eko baru menyelesaikan study perguruan tinggi yang berada di Nabire.

"Baru-baru ini dia baru selesai wisuda dari Kampus Uswim Nabire," jelas BA. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved