OPM Tuduh TNI Tembak Pelajar

Patahkan Tudingan TNI Tembak Pelajar di Yalimo, Kapendam Cenderawasih: Itu Hoaks dan Propaganda OPM!

“Tidak benar berita itu. Tidak benar aparat TNI melakukan penembakan. Tidak benar juga ada pengedropan pasukan,” tegas Candra,

Editor: Lidya Salmah
Istimewa
HOAKS PENEMBAKAN- Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, menegaskan informasi penembakan di Yalimo sebagaimana ditudingkan OPM adalah hoaks. Foto: istimewa 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, JAYAPURA- Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menyebarkan informasi palsu atau hoaks di media sosial yang menyebut aparat TNI menembak pelajar di SMA Negeri 1 Yalimo, Papua Pegunungan.

Dalam narasi itu, OPM bahkan mengklaim terdapat korban jiwa.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, menegaskan informasi tersebut adalah hoaks.

Baca juga: Yalimo Membara, Puluhan Bangunan Ludes dan 8 Orang Luka-luka Termasuk Anggota TNI-Polri

Ia menyatakan tidak ada penembakan maupun pengiriman pasukan ke wilayah Yalimo.

“Tidak benar berita itu. Tidak benar aparat TNI melakukan penembakan. Tidak benar juga ada pengedropan pasukan,” tegas Candra dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2025).

Candra menyebut hoaks tersebut merupakan bagian dari propaganda kelompok separatis Papua yang bertujuan menciptakan keresahan dan memecah belah hubungan antara TNI dan masyarakat.

Baca juga: Ribuan Personel Gabungan Siap Amankan Kunjungan Wapres Gibran ke Papua

Menurut dia, aparat keamanan di Kabupaten Yalimo terus berupaya menjaga kondisi tetap aman dan kondusif. 

"Kami terus berupaya berkoordinasi, komunikasi, dan mediasi dengan semua pihak," aku Candra.

Candra menambahkan, aparat TNI di Yalimo juga kerap mengedepankan pendekatan persuasif dalam menjalankan tugas pengamanan. 

Baca juga: Tidak Terprovokasi Konflik Yalimo, Ketua LMA Jayawijaya Serukan Budaya Damai di Lembah Baliem

Komunikasi terus dibangun bersama Forkopimda, aparat terkait, serta tokoh masyarakat.

"Kami mengimbau masyarakat tidak mudah percaya pada informasi tidak jelas sumbernya. Mari kita menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi oleh narasi menyesatkan," pesan Candra. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved