Ikut Rakerda Perdana, Ketua TP-PKK Kabupaten Puncak: Jaga Generasi Perkuat Keluarga

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Rapat kerja daerah (Rakerda) I tahun 2025 Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) se-Papua Tengah resmi digelar.

Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Nabire, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Rakerda Perdana, TP-PKK Provinsi Papua Tengah Siap Jadi Motor Penggerak Kesejahteraan Keluarga

Rakerda perdana ini dihadiri seluruh pengurus TP-PKK dari delapan kabupaten yakni, Nabire, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, dan Mimika.

Ketua TP-PKK Kabupaten Puncak, Ny. Sujatinah Elvis Tabuni menegaskan komitmennya untuk membangun keluarga Papua yang sehat, kuat, dan berdaya saing.

Komitmen ini dilakukan melalui program unggulan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi kreatif, hingga pelestarian budaya.

"PKK hadir sebagai mitra nyata pemerintah dalam memajukan Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah," kata Ny. Sujatinah Elvis Tabuni.

Baca juga: 403 Mahasiswa Uswim Diwisudakan, Ini Pesan Pemprov Papua Tengah

Ia menjelaskan, dengan semangat mama-mama Papua, PKK Puncak bergerak bersama, menjaga generasi, memperkuat keluarga.

"Selain itu kami juga akan membawa harapan bagi masa depan anak-anak di Kabupaten Puncak,” ujarnya.

Baca juga: Pendamping Koperasi Desa Merah Putih se-Papua Tengah Dilatih Untuk Tingkatkan Kompetensi

Sebelumnya Ketua TP-PKK Papua Tengah, Nurhaidah Meki Nawipa mengatakan, kegiatan ini bukan sebagai suatu rutinitas.

"Melalui rakerda ini, kami perlu menyatukan persepsi dan tekat untuk menghidupkan gerakan PKK di provinsi ini," kata Nurhaidah dalam sambutanya.

Baca juga: ‎Aspirasi Tolak TNI Non Organik di Kabupaten Paniai Disaksikan 10 Pihak Termasuk Satgas Marinir AL

Ia mengatakan, melalui momen ini seluruh pengurus PKK juga perlu menyingkronkan program kerja dari pusat, provinsi, kabupaten, distrik, kampung, hingga bagian terkecil.

"Kenapa, karena PKK itu berurusan dengan keluarga," ujarnya. (*)