Kabupaten Mimika

Pemkab Mimika Optimalkan Aksi Konvergensi Untuk Evaluasi Program Stunting

"Kegiatan monev ini sangat penting karena bertujuan untuk, mengukur efektivitas, seberapa jauh program yang kita jalankan telah

Tribun-PapuaTengah.com/Marsel
FOTO BERSAMA- Foto bersama saat acara penilaian hasil dan monitoring evaluasi di Hotel Horison Ultima, Jalan Hasanudin, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Kamis (20/11/2025).  

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Feronike Rumere 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Mimika gelar penilaian hasil monitoring evaluasi.

Penilaian hasil dan monitoring dan evaluasi ini dalam rangka pelaksanaan aksi konvergensi untuk pencegahan dan percepatan penurunan stunting Kabupaten Mimika tahun anggaran 2025.

Baca juga: Godok Raperda PPA, DPR Papua Tengah Tekankan Reformasi Adat Demi Perlindungan Perempuan dan Anak

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Horison Ultima, Jalan Hasanudin, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Kamis (20/11/2025). 

Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong menjelaskan, permasalahan stunting akibat kekurangan gizi kronis bukan sekadar masalah kesehatan melainkan masalah pembangunan manusia secara fundamental.

Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Mimika telah menetapkan pencatatan penurunan stunting sebagai prioritas utama. 

"Kita tidak bisa bekerja secara sendiri-sendiri strategi kita utama adalah konvergensi yaitu menyatukan dan menerapkan intervensi dari berbagai OPD, "ucap Wabup Emanuel Kemong. 

Emanuel, menjelaskan intervensi tersebut mulai dari media air bersih dan sanitasi akses layanan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan gizi hingga bantuan sosial yang tepat sasaran. 

Baca juga: Dorong Investasi Ramah Lingkungan, RTRW Papua Tengah Masuki Tahap Pra-Linsek di Kementerian

"Kegiatan monev ini sangat penting karena bertujuan untuk, mengukur efektivitas, seberapa jauh program yang kita jalankan telah mencapai sasaran diharapkan. Apakah intervensi tepat sasaran pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," ucapnya. 

Lanjutnya, merumuskan perbaikan hasil evaluasi ini akan menjadi dasar bagi kita untuk mengkalibrasi ulang strategi, memperbaiki program memastikan penggunaan anggaran lebih efisien di periode berikutnya.

Baca juga: Efek Biaya Angkut Udara yang Mahal, Harga Beras Premium di Intan Jaya Tembus Rp50 Ribu Per Kilo! 

"Saya menekankan kepada seluruh jajaran yang terlibat, baik di tingkat kabupaten, distrik, hingga kampung, untuk bersikap objektif dan transparan dalam penilaian ini," ujarnya. 

Laporkan data apa adanya, keberhasilan kita dalam menurunkan angka stunting bukan diukur dari laporan yang indah di atas kertas, melainkan dari kenyataan di lapangan, di setiap rumah tangga yang kita dampingi," pungkasnya. (*) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved