Kabupaten Mimika
Cegah Stunting di Mimika, Emanuel Kemong: Jangan Hanya Teori Tetapi Perkuat Posyandu dan Peran OPD
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya belum bisa menangani seluruh kasus secara menyeluruh. Namun, ia berharap pada tahun 2026
Penulis: Feronike Rumere | Editor: Marselinus Labu Lela
Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA– Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong mengemukakan penanganan stunting di Kabupaten Mimika selama ini lebih banyak dibahas pada tataran teori sementara sejumlah wilayah masih belum tersentuh intervensi maksimal.
Ia mengatakan, salah satu daerah dengan kasus stunting yang cukup tinggi menurut data puskesmas adalah Kwamki Narama, di mana 101 anak mengalami kekurangan gizi kronis.
Baca juga: Pemkab Mimika Optimalkan Aksi Konvergensi Untuk Evaluasi Program Stunting
Data tersebut terungkap ketika Distrik Kwamki Narama menggelar kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga tingkat kecamatan dan kelurahan (rembuk stunting) tahun anggaran 2025, pada Rabu (19/11/2025) lalu.
“Daerah-daerah belum diintervensi dan bermasalah seperti Kwamki Narama ada lebih dari 100 anak mengalami stunting dan ini membutuhkan kerja sama lintas sektor,” ujarnya.
Emanuel menegaskan perlunya penanganan segera untuk mengatasi masalah kesehatan anak di wilayah tersebut.
“Apakah dia gizi buruk atau stunting, itu bukan soal. Kalau ada masalah kesehatan anak, harus segera ditangani. Saya sudah sampaikan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Mimika dan Dinkes untuk menjadi PIC bersama Kepala Distrik Kwamki Narama dalam menangani hal ini,” katanya.
Baca juga: Godok Raperda PPA, DPR Papua Tengah Tekankan Reformasi Adat Demi Perlindungan Perempuan dan Anak
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya belum bisa menangani seluruh kasus secara menyeluruh. Namun, ia berharap pada tahun 2026 upaya penanggulangan stunting di Mimika dapat dilakukan secara lebih baik dan terstruktur.
“Antar lintas OPD bersama pemangku kepentingan di luar OPD harus berkolaborasi. Kita juga akan meningkatkan fungsi posyandu karena itu bagian terpenting yang langsung bersentuhan dengan ibu dan anak. Kita akan perkuat posyandu bersama lintas OPD lainnya,” tegasnya.
Baca juga: Efek Biaya Angkut Udara yang Mahal, Harga Beras Premium di Intan Jaya Tembus Rp50 Ribu Per Kilo!
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan yang digelar DP3AP2KB Mimika, pada kegiatan
Penilaian Hasil Monitoring Evaluasi Dalam Rangka Pelaksanaan Aksi Konvergensi untuk Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Mimika Tahun Anggaran 2025. (*)
TribunPapuaTengah.com
Provinsi Papua Tengah
Kabupaten Mimika
INFO TIMIKA
cegah stunting di Papua Tengah
stunting
Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong
| Pemkab Mimika Optimalkan Aksi Konvergensi Untuk Evaluasi Program Stunting |
|
|---|
| Inovasi MPP Virtual Mimika Perkuat Kemudahan Akses Layanan Publik Masyarakat |
|
|---|
| Pansel Umumkan Hasil Seleksi terbuka JPT Pratama Tahun 2025, Berikut Nama-nama Mereka |
|
|---|
| KPPN Mimika Sebut, Dana Tranfer Daerah Tahun 2025 Sudah 64,67 Persen |
|
|---|
| Pemkab Mimika Bakal Umumkan Hasil Seleksi 12 Jabatan Mengisi Kepala OPD |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuatengah/foto/bank/originals/wakil-bupati-mimika-untuk-atasi-stunting.jpg)