Info Timika
Pihak Puskesmas Kwamki Narama Temukan 101 Anak Terdampak Stunting di 10 Kampung
Puskesmas Kwamki Narama menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang di posyandu, pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan
Penulis: Feronike Rumere | Editor: Marselinus Labu Lela
Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Kepala Puskesmas Kwamki Narama mengungkapkan sebanyak 10 Kampung di Distrik Kwamki Narama anak terdampak ttunting.
Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Kwamki Narama, dr. Armin Ahyudi saat memberikan materi dalam kegiatan Pemberdayaan Keluarga yang digelar oleh Distrik Kwamki Narama, di Hotel Serayu, Jalan Yosudarso, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Rabu (19/11/2025).
Baca juga: Rembuk Stunting di Mimika: Distrik Kwamki Narama Teken Komitmen Turunkan 127 Kasus Stunting
dr. Armin Ahyudi, menjelaskan, data terbaru menunjukkan bahwa 101 anak di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika mengalami stunting.
"Hal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah dan Puskesmas Kwamki Narama yang terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai program intervensi yang menyasar hingga tingkat kampung," terangnya.
Data yang kami miliki menunjukkan bahwa ada 101 anak di Kwamki Narama yang mengalami stunting. Ini adalah angka yang memprihatinkan.
"Kami berkomitmen untuk terus berupaya menekan angka ini melalui berbagai program intervensi lebih fokus dan terarah di setiap kampung," ujar dr. Armin Ahyudi.
dr. Armin menjelaskan bahwa, Puskesmas telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah stunting ini, mulai dari pemeriksaan anemia pada remaja putri hingga pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.
Lanjutnya, Program-program ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing kampung.
Baca juga: Demi Pulihkan Aset: Kejari Nabire Lelang Genset Rampasan Korupsi, Setor Rp452 Juta ke Kas Negara
"Kami melakukan pemeriksaan anemia pada remaja putri kelas 7 hingga kelas 12. Jika ditemukan anemia (HB di bawah 12), maka akan diberikan tablet tambah darah. Targetnya, remaja putri sebelum hamil mendapatkan 4 tablet tambah darah setiap bulan,"terang dr. Armin.
Selain itu, kata dia, Puskesmas juga memberikan perhatian khusus pada ibu hamil dengan melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 6 kali, termasuk 2 kali dengan dokter. Ibu hamil juga dianjurkan mengonsumsi 90 tablet tambah darah selama 3 bulan.
"Kami juga melakukan pemeriksaan lingkar lengan atas (LILA) pada ibu hamil. Jika LILA kurang dari 23,5 cm, maka akan diberikan makanan tambahan (PMT)," paparnya.
Baca juga: Serahkan 50 SK Plt Kepala Distrik, Bupati Didimus Ingatkan Pelayanan Publik dan Keamanan Wilayah
Lanjutnya, intuk balita, Puskesmas Kwamki Narama menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang di posyandu, pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita usia 12-32 bulan. Balita dengan gizi buruk akan dirujuk ke rumah sakit.
dr. Armin berharap dukungan dari semua pihak, termasuk kepala kampung, kepala kelurahan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, untuk menyukseskan program-program intervensi stunting ini.
Baca juga: DPR Papua Tengah Sambut Dua Anggota Baru, Pemprov Minta Legislatif Lebih Tajam Awasi Anggaran
Dengan kerja sama yang baik, diharapkan angka stunting di Kwamki Narama dapat terus ditekan dan generasi penerus dapat tumbuh sehat dan berkualitas," pungkasnya.
Berikut adalah data stunting di Distrik Kwamki Narama, Kampung Amole 21 anak, Kampung Landun Mekar 13 anak, Kampung Olaroa 12 anak, Kampung Lamopi 12 anak, Kampung Mekurima 12 anak, Kampung Walani 12 anak.
Selanjutnya, Kampung Harapan 7 anak, Kampung Damai 6 anak, Kampung Tunas Matoa 3 anak, dan Kampung Bintang Lima 3 anak. (*)
TribunPapuaTengah.com
Provinsi Papua Tengah
Kabupaten Mimika
INFO TIMIKA
Puskesmas Kwamki Narama
Kepala Puskesmas Kwamki dr Armin Ahyudi
stunting
| Lapangan Eks Pasar Lama Timika Dicanangkan Jadi Ruang Terbuka Hijau |
|
|---|
| Pelaku Pencurian Sepeda Motor Milik Warga Timika Tak Berkutik Saat Ditangkap Polisi |
|
|---|
| Polisi di Bandara Timika Amankan Puluhan Anak Panah Dibawa Penumpang dari Sinak Kabupaten Puncak |
|
|---|
| Diskominfo Mimika Sosialisasi Permenkominfo Untuk Pemerintah dan Awak Media |
|
|---|
| Tidak Ada KPA di Mimika, Johannes Rettob: Pengurusnya Dibubarkan Karena Kasus Semakin Kecil |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuatengah/foto/bank/originals/cegah-stunting-kawamki-narama.jpg)